lunes, 23 de octubre de 2017

THE WARRIOR: EL GUERRERO (1981)


En este enlace se puede acceder al comentario sobre la película.



Filmografías:

-Otras películas para no dormir del director Sisworo Gautama Putra: Primitif (1980), Srigala (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Sangkuriang (1982), Sundelbolong (1982), Pengabdi setan (1982), Nyi blorong (1982), Aladin dan lampu wasiat (1982), Perkawinan nyi blorong (1983), Telaga Angker (1984), Ratu sakti calon arang (1985), Petualangan cinta nyi blorong (1986), Samson dan Delilah (1987), Santet (1988), Wanita harimau (1989), Titisan Dewi Ular (1990), Ajian ratu laut kidul (1991), Perjanjian Dimalam Keramat (1991), Kembalinya si janda kembang (1992)

-Barry Prima es Jaka Sembung el líder guerrero libertador de la nación ocupada. Un fenómeno que me recuerda a Paul Naschy por la forma en que se identifica con sus personajes y la gran popularidad de que gozó en su país durante sus mejores años. Al fin y al cabo muchas producciones indonesias pasadas de vueltas como “The warrior” tienen aspectos en común con lo que se denominó “fantaterror”: Heroísmo, folklore, mezcla de géneros, personajes imposibles, gore, realización cuidada, éxito de público etc. Prima sigue en activo sirviendo todavía su nombre como reclamo en los carteles: Special Silencers (1979), Primitif (1980), Srigala (1981), Cewek jagoan beraksi kembali (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Serbuan halilintar (1982), Sundelbolong (1982), Nyi blorong (1982), Ferocious Female Freedom Fighters, Part 2 (1982), Ferocious Female Freedom Fighters (1982), Bergola ijo (1983), The Warrior and the Blind Swordsman/Si Buta lawa Jaka Sembung (1983), Perhitungan terakhir (1983), Membakar Matahari (1983), Pasukan berani mati (1983), The devil´s sword (1984), Revenge of ninja/Gadis berwajah seribu (1984), Danger - Keine Zeit zum Sterben (1984), Putri duyung (1985), Preman (1985), Kesan pertama (1985), Darah perjaka (1985), The warrior and the ninja/Jaka Sembung & Bergola Ijo (1985), Residivis (1985), Ratu sakti calon arang (1985), Noda X (1985), Hell Raiders (1985), Daredevil commandos: Comandos del infierno (1985), Carok (1985), Sengatan Kobra (1986), Siluman srigala putih (1987), Pendekar bukit tengkorak (1987), Mandala dari sungai ular (1987), Menumpas teroris (1987), Kelabang seribu (1987), Siluman kera (1988), Pendekar ksatria (1988), Mandala penakluk satria tar tar (1988), Malaikat bayangan (1988), Tarzan raja rimba (1989), Tarzan penunggu harta karun (1990), Jampang II (1990), Jaka tuak (1990), Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990), Jampang (1990), Kamandaka (1991), Si Rawing II (1993), Perawan lembah wilis (1993), Walet merah (1993), Macho (1994), Jurus dewa kobra (1994), Membakar gairah (1994), Panther (1995), Jaringan tabu (1996), Janji Joni (2005), Realita, cinta dan rock'n roll (2006), Koper (2006), Enam (2007), Extra large, antara aku, kau dan Mak Erot (2008), Lost in Love (2008), Perjaka terakhir 2 (2010), London Virginia (2010), The Tarix Jabrix 3 (2011), Get Married 3 (2011), Jakarta Undead (2015), Comic 8: Casino Kings - Part 1 (2015), Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016), Demi Cinta (2017), Sweet 20 (2017), Garuda 7 

-W.D. Mochtar interpreta al poderoso y maligno Kieten. Aparece en muchas películas con un look similar unas veces de villano y otras de bueno. La “W” de su nombre es por Wagino, nombre que en occidente le habría hecho ser objeto de chistes indecorosos. Musafir kelana (1953), Dendang sajang (1953), Senen raja (1954), Malu-malu kutjing (1954), Kali brantas (1954), Biola (1957), Gending sriwidjaja (1958), Tak terduga (1960), Badai-Selatan (1962), Takkan lari gunung dikedjar (1965), Matjan Kemajoran (1965), Terpesona (1966), Sembilan (1967), Operation X (1968), Si djampang mentjari naga hitam (1969), Rakit (1971), Pengantin remaja (1971), Bengawan solo (1971), Api dibukit menorah (1971), Teror tengah malam (1972), Dosa siapa (1972), Anjing-anjing geladak (1972), Kutukan ibu (1973), Jauh di mata (1973), Pengorbanan (1974), Pacar (1974), Mimpi sedih (1974), Melawan badai (1974), Si Pitung (1975), Ganasnya nafsu (1976), Bungalow di Lereng Bukit (1976), Si Pitung beraksi kembali (1976), Pendekar tangan hitam (1977), Penasaran (1977), Krakatau (1977), Petualang-Petualang (1978), Laki-laki binal (1978), Special Silencers (1979), Tuyul (1979), Cantik (1980), Usia 18 (1980), Perjuangan dan Do'a (1980), Gundala putra petir (1981), Dukun ilmu hitam (1981), Detik-detik cinta menyentuh (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Leák (1981), Tangkuban perahu (1982), Serbuan halilintar (1982), Sentuhan kasih (1982), Pembalasan Nini Towok (1982), Bayi ajaib (1982), Roro mendut (1982), Pengabdi setan (1982), Lara jonggrang (1983), Si Buta lawa Jaka Sembung (1983), La Reina de la magia negra (1983), Pasukan berani mati (1983), Tirai kasih (1984), Ranjau-ranjau cinta (1984), Gadis berwajah seribu (1984), Sunan kalijaga (1984), Satria bergitar (1984), Matahari-Matahari (1985), Hell Raiders (1985), Kelabang seribu (1987), Ayahku (1987), Permainan dibalik tirai (1988), Elegi buat Nana (1988), Rio sang juara (1989), Kristal-kristal cinta (1989), Warisan terlarang (1990), Turangga (1990), Demi cinta belahlah dadaku (1991), Dari pintu ke pintu (1991), Bujang jelihin (1991), Dewi angin angin (1994)

-Eva Arnaz es una actriz de carácter que podemos ver en muchos papeles de bella luchadora. Parece ser que fue esposa de Barry Prima pero no hay mucha información al respecto en medios fuera de Indonesia. Napas perempuan (1978), Musim bercinta (1978), Special Silencers (1979), Pintar pintar bodoh (1980), Permainan bulan desember (1980), 5 cewek jagoan (1980), Primitif (1980), Manusia enam juta dollar (1981), Lembah duka (1981), Hidup tanpa kehormatan (1981), Cewek jagoan beraksi kembali (1981), Bodoh-bodoh mujur (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Warok singo kobra (1982), Serbuan halilintar (1982), Gadis bionik (1982), Ferocious Female Freedom Fighters, Part 2 (1982), Ferocious Female Freedom Fighters (1982), Pokoknya beres (1983), Midah perawan buronan (1983), Maju kena mundur kena (1983), Ken arok - Ken dedes (1983), Bergola ijo (1983), Membakar Matahari (1983), Pasukan berani mati (1983), Tahu diri dong (1984), Di luar batas (1984), Putri duyung (1985), Jaka Sembung & Bergola Ijo (1985), Noda X (1985), Hell Raiders (1985), Depan bisa belakang bisa (1987), Barang terlarang (1987), Cintaku di rumah susun (1987), Sabar dulu dong...! (1989), Sepondok dua cinta (1990), Lupa aturan main (1990), Antri dong (1990), Suamiku sayang (1990), Perawan metropolitan (1991), Barang titipan (1991), Asmara (1992)

-Dana Christina es también una notable estrella del cine indonesio. Al igual que en el caso de Eva Arnaz su carrera cinematográfica se detiene a principios de los noventa por razones que desconozco. Tal vez la razón sea que no nos han llegado noticias de sus trabajos en las últimas décadas.  Wajah tiga perempuan (1976), Kecupan pertama (1979), Kabut sutra ungu (1979), Pintar pintar bodoh (1980), Manis-manis sombong (1980), Goyang dangdut (1980), Cantik (1980), 5 cewek jagoan (1980), Nila di gaun putih (1981), Dendam manusia harimau (1981), Cewek jagoan beraksi kembali (1981), Bila hati perempuan menjerit (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Gadis bionik (1982), Tujuh wanita dalam tugas rahasia (1983), Pasukan berani mati (1983), Lebak membara (1983), Gadis berwajah seribu (1984), Hell Raiders (1985), The Stabilizer (1986), Segi tiga emas (1986), Pembalasan rambu (1986), Nada-nada rindu (1987), Untukmu (2003)

-Dorman Borisman es un típico secundario que desempeña roles humorísticos para dar un respiro al público en films exageradamente dramáticos. Personajes atontados pero llenos de humanidad fácilmente reconocibles por el espectador. Kugapai cintamu (1977), Suci Sang Primadona (1977), Kecupan pertama (1979), Senggol-senggolan (1980), Roman picisan (1980), Pintar pintar bodoh (1980), Nikmatnya cinta (1980), Aduhai manisnya (1980), 5 cewek jagoan (1980), Perempuan dalam pasungan (1980), Srigala (1981), Manusia enam juta dollar (1981), Ira Maya Putri Cinderella (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Gadis bionik (1982), Nyi blorong (1982), La Reina de la magia negra (1983), Pasukan berani mati (1983), Telaga Angker (1984), Ratu sakti calon arang (1985), Hell Raiders (1985), Petualangan cinta nyi blorong (1986),  Santet (1988), Ratu buaya putih (1988), Musnahkan ilmu santet (1989), Makelar kodok untung besar (1990), Taksi (1991), 9 Naga (2006), Amphibious 3D (2010), Serdadu kumbang (2011), Surat Kecil Untuk Tuhan (2017)


-El larguirucho HIM Damsyik contaba con unos rasgos físicos ideales para encarnar a personajes fantásticos. Si djampang mentjari naga hitam (1969), Gundala putra petir (1981), The Warrior: El guerrero (1981), Sangkuriang (1982), Sundelbolong (1982), Pengabdi setan (1982), Nyi blorong (1982), Perkawinan nyi blorong (1983), Escape from Hellhole (1983), La Reina de la magia negra (1983), Lebak membara (1983), Golok setan (1984), Gadis berwajah seribu (1984), Asmara di balik pintu (1984), Danger - Keine Zeit zum Sterben (1984), Romantika (1985), Darah perjaka (1985), Melintas Badai (1985), Langganan (1986), Biarkan bulan itu (1986), Samson dan Delilah (1987), Depan bisa belakang bisa (1987), Barang terlarang (1987), Santet (1988), Ratu buaya putih (1988), Brahma manggala (1988), Perawan rimba (1988), Malaikat bayangan (1988), Rebo & Robby (1990), Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990), Ikut-ikutan (1990), Misteri janda kembang (1991), Kembalinya si janda kembang (1992), Lady Dragon (1992), Gara-gara (1993), Saya duluan dong (1994), Without Mercy (1995), Gordel van smaragd (1997), Love Asia: Hanabira no mau umi e (2004), Toute la beauté du monde (2006), Suster N (2007), Karma (2008), Tarzan ke kota (2008), Jeritan kuntilanak (2009), Jinx (2010), 13 cara memanggil setan (2011), Milli & Nathan (2011)http://cinelocurasconc.blogspot.com.es/2017/10/the-warrior-el-guerrero-1981.html

No hay comentarios:

Publicar un comentario